Jumat, 26 Juli 2013

Save Master

Save Master
Selamatkan Sekolah Gratis Depok dengan "#saveMaster"




Pendiri Sekolah Master, Nurrohim (paling kiri) bersama anggota Komnas HAM.

Para street artist yang tergabung dalam Milisi Mural Depok melakukan gerakan mural bersama untuk melakukan perlawanan visual untuk mempertahankan sekolah Masjid Terminal (Master) Depok. Sekolah Masjid Terminal (Master) yang bertempat di sekitaran terminal kota Depok adalah sekolah yang didirikan untuk para anak jalanan mendapatkan hak mereka dalam mendapatkan pendidikan. Sekolah ini sudah membina anak jalanan, yatim piatu, dan kaum dhuafa sejak bertahun-tahun lamanya untuk menjadi siswa-siswi berprestasi, bahkan beberapa dari mereka bisa mencapai jenjang perguruan tinggi negeri.

Kabar akan digusurnya sebagaian lahan sekolah Masjid Terminal (Master) oleh tangan-tangan pemerintah kota Depok, membuat sekelompok mahasiswa Universitas Indonesia menggalang simpati untuk sekolah gratis untuk anak jalanan itu.

Isu belakangan ini menyebutkan bahwa Sekolah Master Depok akan digusur akibat rencana proyek optimalisasi terminal terpadu kota Depok, yang menyebabkan para anak jalanan terancam putus sekolah. Maka, atas isu tersebut gerakan mural bersama ini dilakukan. Tujuan diadakannya gerakan ini sederhana, para street artist ingin agar masyarakat dapat membuka mata mereka untuk melihat perjuangan anak jalanan dalam memenuhi kebutuhannya merasakan pendidikan. Sehingga dapat lebih gema menyuarakan pembelaan untuk dipertahankannya sekolah Master Depok. Hingga kemudian pemerintah kota Depok bisa lebih bijak dalam memutuskan kebijakan. Sebuah keputusan yang mewakili keresahan hati masyarakat kecil yang selama ini merintih menginginkan kemudahan dan kenyamanan dalam merasakan setiap kebutuhan termasuk pendidikan.

 “Kegiatan kami mulai dari kampanye media melalui akun Twitter dan hashtag #saveMaster, advokasi bidang hukum, dan pengumpulan dana,” ujar Muhammad Anggraito, koordinator penggalangan data Save Master Indonesia saat ditemui di Sekolah Master, Depok, Jawa Barat, Rabu (17/7).

Gerakan itu diharapkan bisa menyadarkan masyarakat agar lebih memperhatikan nasib sekolah gratis bagi anak jalanan tersebut.

“Awalnya banyak sekali pihak yang bergerak, mulai dari organisasi yang membuat gerakan serupa sampai individu, Save Master ini bertujuan untuk menyatukan semuanya.” kata anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia itu.

Khusus untuk kegiatan penggalangan dana, gerakan ini menggunakan fasilitas situs kitabisa.co.id dengan tujuan menggalang simpati dari masyarakat untuk menyelamatkan sekolah Master.

“Situs ini semacam change.org, hanya bentuknya bukan petisi, melainkan pengumpulan donasi.” kata Anggraito. “Saya cukup kaget melihat respon publik yang antusias memberikan donasi.”

Sejak diluncurkan 8 Juli lalu, dana yang tergalang melalui situs kitabisa.co.id ini telah mencapai Rp 13.351.409.

Mungkin kita sudah terlalu muak atas keangkuhan pemerintah dalam memutuskan kebijakan. Tak lagi peduli pada sebagian hati yang terintimidasi, terpinggirkan, terhinakan kehidupan yang tak ramah. Namun selama ini kita hanya mampu merutuk, mengucap sesal di dalam hati, gemas tanpa melakukan apa-apa. Diam dalam ketidakberdayaan. Geming tak melakukan tindakan. Maka apapun yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki bangsa ini, lakukanlah.

Semangat menyebar kebaikan semoga tak terhenti di sini. Semoga akan terus ada orang-orang yang berupaya menggemakan suara-suara nurani, melangkah dan mengulurkan tangan bagi mereka yang kesusahan. Sehingga akan datang masa yang kita rindukan bersama; sebuah kehidupan penuh kebaikan tanpa membedakan.

Kehadiran Master telah memberikan sumbangsih nyata dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa!
 
Sekolah Masjid Terminal yang kemudian disingkat menjadi Sekolah MASTER, berlokasi di Jl.Margonda No.58 Terminal Terpadu Kota Depok, Jawa Barat, merupakan wadah pendidikan gratis yang diperuntukan bagi anak-anak jalanan disekitar Terminal Depok. Sekolah Master didirikan pada tahun 2000 atas inisiatif Pak Nurrohim akan nasib anak jalanan di sekitar terminal Depok yang tak tersentuh pendidikan karena berbagai keterbatasan yang menghalangi mereka. Bersama dengan beberapa pemuda masjid yang ingin menyelamatkan masa depan anak jalanan, mereka kemudian mendirikan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Bina Insan Mandiri. Yayasan inilah yang kemudian menaungi siswa-siswi Master dalam proses pendidikannya.


 Telah banyak prestasi yang dicetak Master. Juara olimpiade berbagai mata pelajaran tingkat provinsi hingga nasional pernah diraih. Lulusannya pun tidak kalah bersaing dengan sekolah-sekolah pada umumnya. Masuk perguruan tinggi negeri bukan hal yang mustahil bagi anak-anak jalanan apabila mereka diberi kesempatan. Beasiswa keluar negeri seperti ke mesir, arab saudi, afrika selatan hingga jerman pun pernah didapat oleh siswa-siswi Master. Dengan segala keterbatasan mereka, terbukti bahwa mereka mampu bersaing hingga tingkat internasional.

Berawal dari kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di Masjid, kini master telah berkembang pesat dan memiliki beberapa kelas permanen yang dibangun dari kontainer. Sekolah ini pun memiliki asrama bagi siswa-siswinya untuk tempat tinggal mereka.Pelayanan yang diberikan Master kepada masyarakat berupa pendidikan kesetaraan paket A, paket B, paket C, TK, SD-SMA, serta berbagai macam kelas pelatihan keterampilan. Kesemuanya itu diberikan secara gratis.
 
Kegiatan yang telah dilakukan oleh Master tentu membuka mata kita akan pentingnya pendidikan bagi setiap orang. Akses pendidikan haruslah terbuka seluas-luasnya bagi siapapun tanpa terkecuali. Begitupun dengan anak-anak jalanan yang memiliki keterbatasan finansial dalam kehidupannya sehari-hari. Bahkan beberapa diantara mereka juga tumbuh tanpa asuhan orangtua kandung.

Saat ini, Master sedang melakukan pembangunan masjid dan asrama putra. Butuh dana yang cukup besar untuk merealisasikan hal ini. Oleh karena itu, kami mengajak kalian semua untuk turut membantu kelangsungan serta kelancaran kegiataan Master melalui donasi bersama yang kita lakukan. 100% dana yang terkumpul akan dialokasikan untuk membantu pembangunan asrama putra & masjid baru yang nantinya akan menggantikan masjid yang akan tergusur.

Mari kita belajar memuliakan mereka
Memberi atap bagi mereka yang meratap
Membasuh setiap nyeri bagi yang bergidik ngeri
Kita rangkul mereka yang menangis
 Menempatkan yang satu di sebelah kiri
Dan menempatkan yang lainnya di sebelah kanan
Kita dekap dengan pelukan keadilan